Melihat Jilbab dari Sisi Yang Berbeda

MOCH RIDWAN ALMURTAQI, Putri Lely Pebriana

Abstract


Islam mengatur hubungan antar manusia adalah riil dan untuk kepentingan manusia juga. Pengaturan ini juga menyangkut tata cara berpakaian. Cara manusia berpakaian sungguh beragamn fungsi dan gaya / desainnya. Islam memilihkan untuk ummatnya berupa pakaian yang sopan dan berkeamanan. Kriteria utamanya adalah menutup aurat. Wilayah aurat itu sendiri berbeda antara kaum laki-laki dan perempuan. Pengenaan batasan aurat kaum laki-laki lebih longgar dari pada batasan yang sama untuk kaum perempuan. Perbedaan batasan ini ada yang membuat sebagian kalangan manusia merasa ‘gerah’. Disebutnya Islam itu diskriminatif terhadap aturan berpakaian antara kedua manusia yang berbeda jenis. Ada juga yang menyebut, pengenaan jilbab kepada kaum perempuan sebagai bentuk penindasan / pengekangan Islam terhadap kaum perempuan. Dan masih banyak pandangan minor lainnya. Untuk menjawab pandangan-pandangan minor tersebut maka tulisan ini disajikan ke ruang publik. Dalil-dalil yang digunakan, sebagai sebuah pendekatan, dari sisi yang berbeda. Bukan dalil-dalil dari Al-Qur’an maupun Hadits. Bukan untuk menafikan keduanya, melainkan untuk lebih meyakini keduanya dengan cara melihat yang berbeda.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 MOCH RIDWAN ALMURTAQI, Putri Lely Pebriana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.